BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pentingnya
perawatan gigi dan mulut serta menjaga kebersihannya karena mulut bukan sekedar
pintu masuknya makanan dan munuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan
tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian penting dari tubuh kita
dan dapat dikatakan bahwa yang dapat dilihat dalam mulut. Gigi merupakan satu
kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi mempengaruhi
kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Salah satu factor yang dapat erusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana
ada yang menyehatkan gigi dan dad pula yang merusakn gigi.
Perawat
bekerja dengan bervariasi klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau
harus belajar teknik hygiene yang sesuai. Tanggung jawab perawat pada hygiene
mulut adalah pemeliharaan dan pencegahan. Perawat juga membantu klien
mempertahankan hygiene mulut yang baik dengan mengajarkan teknik yang benar
atau dengan menampilkan hygiene secara actual pada klien lemah atau cacat
1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimana anatomi mulut beserta
fisiologi?
2.
Bagaimana manfaat dalam perawatan mulut ?
3.
Apa tujuan dan prosedur perawatan mulut ?
1.3
Tujuan masalah
1. Mengetahui bentuk
anatomi mulut beserta fisiologi.
2. Mengetahui manfaat
dalam perawatan mulut
3. Mengetahui tujuan
dan prosedur dalam perawatan mulut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI MULUT
2.1.1 MULUT
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan
umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan lengkap yang berakhir di
anus. Pintu masuk kesaluran pencernaan, mulut dilapisi dengan selaput lender.
Atap membrane yang tertutup disebut langit-langit mulut. Atap membran yang tertutup mulut disebut langit-langit
mulut. Bagian depan terdiri dari bagian tulang yang disebut langit-langit
keras, dengan bagian belakang berdaging disebut langit-langit lunak. Langit-langit
keras membagi mulut dan saluran hidung atas. Langit-langit
lunak membentuk tirai antara mulut dan tenggorokan, atau faring, ke belakang. Langit-langit
lunak berisi anak lidah, daging menjuntai di bagian belakang mulut. Amandel terletak di kedua sisi uvula dan pilar kembar
terlihat seperti memegang pembukaan ke tekak.
Bibir
yang ditutupi dengan kulit di bagian luar dan dengan selaput lendir licin di
bagian dalam mulut. Otot bibir utama, disebut orbicularis oris, memungkinkan
untuk mobilitas bibir. Warna kemerahan pada bibir berasal dari pembuluh darah
yang mendasarinya. Bagian bagian dalam kedua bibir terhubung ke gusi.
v Bagian-bagian
dalam mulut :
1.
Gigi (dens)
2.
Lidah (Lingua) : kumpulan otot rangka
pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan
mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk : * Sebagai indera pengecap
* Mengaduk makanan di
dalam rongga mulut
* Membantu proses
penelanan
* Membantu membersihkan
mulut
* Membantu
bersuara/berbicara
3.
Ludah (saliva), dihasilkan oleh kelenjar
ludah.
v Batas-batas
mulut dan yang berhubungan dengan mulut
Ada 4 perbatasan mulut
(kavum oris), yaitu :
1.
Perbatasan anterior : bibir.
2.
Perbatasan posterior : arkus anterior.
3.
Perbatasan superior : palatum durum & palatum mole.
4.
Perbatasan inferior : dasar mulut.
§ Batas-Batas Rongga Mulut
1. Dinding
kanan dan kiri
Dinding kanan dan kiri
rongga mulut dibentuk oleh mukosa pipi. Mukosa pipi terdiri dari tiga lapis,
dari dalam ke luar adalah :
a. Mukosa pipi
Merupakan lapisan
epitel dengan bentuk sel skuamosa (sisik), dii sepanjang pipi sebelah dalam
melebar ke depan hingga bibir dalam atas dan bawah. Fungsi mukosa adalah
merupakan barier (pelindung), sebagai bagian dari sistim imun non spesifik agar
mikroba atau faktor penjejas tidak masuk ke dalam tubuh. Di dekat gigi geraham
kanan atas, terdapat muara kelenjar ludah parotis.
b. Otot pipi
Otot pipi merupakan
otot yang menjadi bagian dari otot muka, berfungsi terutama untuk membuka dan
menutup mulut, dalam menjalankan fungsinya sebagai fungsi pengunyahan.
Otot-otot melekat di tulang rahang atas (maksila), rahang bawah (mandibula)
serta tulang-tulang di sekitar rongga mulut.
c. Kulit.
Merupakan struktur
terluar dari pipi, dengan struktur dan fungsi seperti fungsi kulit pada
umumnya.
2.
Dasar
rongga mulut
Dasar
rongga mulut dibentuk oleh lidah dan mukosa dasar mulut. Mukosa dasar mulut
juga terdiri dari beberapa lapisan yang dibentuk oleh lapisan mukosa dan
otot-otot dasar mulut serta kulit di bagian luarnya. Pada mukosa dasar mulut di
bawah lidah terdapat muara-muara kelenjar ludah mayor sublingual dan kelenjar
ludah minor, yaitu di sekitar frenulum linguae, di sisi kanan dan kiri.
3.
Atap
Atap rongga mulut dibentuk oleh palatum.
Palatum ini akan memisahkan rongga mulut dari rongga hidung. Pada bagian depan,
palatum ini keras karena terbentuk dari tulang dan dilapisi mukosa, bagian ini
disebut palatum durum. Sedangkan bagian belakang lunak karena tidak dibentuk
oleh tulang. Bagian yang lunak ini disebut sebagai palatum molle. Palatum molle
yang lunak ini dapat bergerak dan berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke
rongga hidung.
4.
Bibir
(Labia oris)
Bibir merupakan bagian paling luar dari
rongga mulut, merupakan pintu masuk ke dalam tubuh sebelum menuju ke
organ-organ sistem pencernaan makanan. Bibir tersusun dari otot orbiculars
oris, yang ditutup oleh kulit, di sisi luar dan ditutup membrane mukosa di sisi
dalamnya.
5.
Jaringan Rongga Mulut
Dalam
rongga mulut,terdapat beberapa jaringan yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
a.
Jaringan
Keras (rahang atas, rahang bawah, dan gigi).
b. Jaringan
Lunak (gusi, lidah, mukosa pipi, mukosa bibir, mukosa lidah, mukosa palatum,
dan jaringan dasar lidah).
2.1.2 FISIOLOGI
Rongga mulut diciptakan dengan segenap
organ di dalamnya, dengan susunan (komponen dan arsitektur) yang sedemikian
ideal sehingga mampu memerankan berbagai fungsi. Dibanding organ lain yang
hanya memerankan fungsi tertentu, rongga mulut memerankan setidaknya 4 fungsi sekaligus
yaitu :
·
Mastikasi : memerankan fungsi
pengunyahan makanan sebagai bagian dari sistem pencernaan.
·
Fungsi sensor inderawi untuk membedakan
rasa bahan makanan yang masuk ke rongga mulut. Fungsi ini masih berintegrasi
dengan pengunyahan.
·
Artikulasi : memerankan fungsi
pengucapan/fonasi sebagai sub bagian dari komunikasi verbal. Gigi, lidah,
bibir, otot mulut dan palatum memerankan fungsi penghasil vokal dan konsonan
bilabial, labiodental, lingupalatal dan sebagainya.
·
Estetika : Mendukung konsep keindahan
visual yang mensyaratkan adanya harmoni anatomis ukuran-ukuran fisik wajah.
Salah satu komponen adalah susunan gigi yang rapi, secara individual maupun
dalam dimensi sepalometri.
Rongga mulut adalah
sebuah ruangan yang dimulai dari bibir sampai perbatasan antara rongga mulut
dan faring. Dalam bahasa anatomi rongga mulut disebut sebagai cavum oris.
Rongga mulut terdiri dari 2 ruang yaitu vestibulum dan cavum oris proprium.
·
Vestibulum
Vestibulum merupakan
uangan yang dibatasi antara pipi bagian dalam dengan permukaan bukal gigi,
gingva permukaan bukal dan labial, melingkar dari rongga kiri, depan dan kanan.
·
Covum oris proprium
Ruang dalam rongga
mulut, yang dibatasi antara permukaan palatal gigi, lengkung alveolus, dasar
mulut dan palatum durum hingga palatum molle.
2.2
MANFAAT DALAM PERAWATAN MULUT
Manfaat Perawatan Mulut & Gigi Secara Rutin bisa sangat
dirasakan setiap saat. Memiliki gigi yang awet sehat tentunya juga membuat anda
mampu menikmati hidup sampai tua nanti. Anda mungkin juga belum mengetahui
bahwa perawatan yang teratur pada gigi anda ternyata juga mampu mencegah
penyakit paru-paru, peradangan yang timbul pada jaringan pendukung gigi, sampai
serangan jantung koroner. Sebuah penelitian menemukan bahwa gigi yang sehat
berkontribusi pada sehatnya sistem pernafasan. Jadi, sikatlah gigi anda secara
teratur supaya terhindar dari aneka infeksi pernafasan, mulai dari paru-paru
kronis, sampai radang paru-paru. Fakta menunjukkan bahwa mereka yang menderita
penyakit pernafasan ternyata kondisi giginya buruk dan tidak sehat. Hal ini
membuktikan bahwa patogen yang muncul pada gigi tidak sehat ternyata memicu
berkembangnya sakit pada pernafasan. Penelitian masih terus dilakukan terhadap
hal ini sampai sekarang.
2.3 TUJUAN DAN PROSEDUR PERAWATAN MULUT
1.
Pengertian
Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
klien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilukan oleh pasien yang sadar
secara mandiri atau dengan bantuan perawat.
2. Tujuan
1.
Mencegah
infeksi gigi dan gusi
2.
Mempertahankan
kenyamanan rongga mulut.
3.
Alat dan Bahan
1.
Handuk dan kain pengalas
2.
Gelas kumur berisi :
-
Air masak / NaCI
-
Obat kumur
-
Borax glycerin
3.
Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kassa
4.
Kapas lidi
5.
Bengkok
6.
Kain kassa
7.
Pinset atau arteri klem
8.
Sikat gigi dan pasta gigi
4.
Prosedur Kerja Tindakan Merawat Gigi dan Mulut
a.
Untuk Pasien tidak sadar
1.
Jelaskan prosedur pada pasien walaupun pasien tidak
sadar
2.
Cuci tangan
3.
Atur posisi
dengan posisi tidur miring kanan/kiri
4.
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kassa yang di
basahi air hangat/masak
5.
Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut
pada saat membersihkan gigi/mulut
6.
Lalukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut,
gusi, gigi, dan lidah
7.
Keringkan dengan kassa steril yang kering
8.
Setelah bersih oleskan borax gliserin
9.
Cucu tangan setelah prosedur selesai dilakukan
b.
Untuk pasien sadar tetapi tidak mampu melakukan
sendiri
1.
Jelaskan prosedur pada pasien
2.
Cuci tangan
3.
Atur posisi pasien/li>
4.
Pasang handuk dibawah dagu
5.
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kassa yang
dibasahi air hangat/masak
6.
Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai gusi, gigi,
dan lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCI
7.
Setelah bersih, oleskan Borax Gliserin
8.
Untuk perawatan gigi, lakukan penyikatan dengangerakan
naik-turun
9.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
c.
Evaluasi
1. Melihat
kembali perkembangan kesembuhan klien
2. Hasil
yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam beberapa hari
3. Pembersihan
yang berulang-ulang harus sering kali dilakukan.
4. Perawat
mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi selama evaluasi
Perawat Oral Hygiene Tanpa Sikat
Gigi
ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
|
|||
PENGERTIAN
|
Membersihkan rongga mulut, lidah
dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kassa atau
kapas
|
||
TUJUAN
|
Mencegah infeksi baik setempat maupun
penularan melalui mulut
Melaksanakan kebersihan perorangan
|
||
KEBIJAKAN
|
Pada pasien yang tidak dapat
menggunakan sikat gigi, stomatitis berat, pada penyakit darah tertentu
|
||
PETUGAS
|
Perawat
|
||
PERALATAN
|
Handuk
Gelas kumur berisi air matang/air garam/NaCl
0,9%
Kom kecil berisi boraks
glycerin/gentian violet
Bak steril berisi kapas lidi,
deppers, pinset chirurgis atau arteri klem, sudip lidah yang dibungkus kassa
Sarung tangan bersih
Bengkok
Perlak dan pengalas
|
||
PROSEDUR PELAKSANAAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
|
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program
pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien
dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Memasang alas dan handuk di bawah
dagu pasien
Memakai sarung tangan
Membasahi deppers dengan air
masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
Membuka mulut klien dengan sudip
lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan rongga mulut mulai
dari dinding gusi gigi dan gigi luar hingga bersih
Mengolesi bibir dengan boraks,
bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke
tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan
klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien
dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Memasang alas dan handuk di bawah
dagu pasien
Memakai sarung tangan
|
||
PROSEDUR PELAKSANAAN
|
Membasahi deppers dengan air
masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
Membuka mulut klien dengan sudip
lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan rongga mulut mulai
dari dinding gusi gigi dan gigi luar hingga bersih
Mengolesi bibir dengan boraks,
bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke
tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan
|
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE TANPA
SIKAT GIGI
No
|
ASPEK YANG DINILAI
|
BOBOT
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|||
A
|
ALAT
|
||||
1
|
Handuk
|
1
|
|||
2
|
Gelas kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
|
2
|
|||
3
|
Kom kecil berisi boraks gliserin/gentian violet
|
2
|
|||
4
|
Bak steril berisi kapas lidi, deppers, pinset chirurgis
atau arteri klem, sudip lidah yang dibungkus kassa
|
3
|
|||
5
|
Sarung tangan bersih
|
1
|
|||
6
|
Bengkok
|
1
|
|||
7
|
Perlak dan alas
|
1
|
|||
B
|
Tahap Pra Interaksi
|
||||
1
|
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
|
1
|
|||
2
|
Mencuci tangan
|
1
|
|||
3
|
Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
|
1
|
|||
C
|
Tahap Orientasi
|
||||
1
|
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
|
1
|
|||
2
|
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
|
2
|
|||
3
|
Menayakan persetujuan atau kesiapan klien
|
1
|
|||
D
|
Tahap Kerja
|
||||
1
|
Menjaga privacy pasien
|
2
|
|||
2
|
Memasang alat dan handuk dibawah dagu pasien
|
2
|
|||
3
|
Memakai sarung tangan
|
2
|
|||
4
|
Membasahi deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9%
menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
|
3
|
|||
5
|
Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah
dibungkus kassa
|
5
|
|||
6
|
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi,
dan gigi luar
|
15
|
|||
7
|
Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi
dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
|
6
|
|||
8
|
Merapikan pasien
|
1
|
|||
E
|
Tahap Terminasi
|
||||
1
|
Mengevaluasi hasil tindakan
|
1
|
|||
2
|
Berpamitan dengan pasien
|
1
|
|||
3
|
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
|
1
|
|||
4
|
Mencuci tangan
|
1
|
|||
5
|
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
1
|
|||
TOTAL
|
50
|
Perawat Oral Hygiene dengan Sikat
Gigi
ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
|
|||
PENGERTIAN
|
Membersihkan rongga mulut dan gigi dari semua kotoran /
sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi
|
||
TUJUAN
|
Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui
mulut
Melaksanakan kebersihan perorangan
|
||
KEBIJAKAN
|
Pasien sadar yang memerlukan bantuan menggosok gigi
|
||
PETUGAS
|
Perawat
|
||
PERALATAN
|
Tissue
Gelas kumur berisi air matang hangat
Sikat gigi dan pastanya
Sarung tangan bersih
Bengkok
Perlak dan alasnya / handuk kecil
|
||
PROSEDUR PELAKSANAAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
|
Tahap Pra Interaksi
Melakukan pengecekan program terapi
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap Kerja
Menjaga privacy
Memasang perlak dan alasnya / handuk dibawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan
dalam
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan,
samping dan dalam
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengeringkan bibir menggunakan tissue
Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI
No
|
ASPEK YANG DINILAI
|
BOBOT
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
|||
A
|
ALAT
|
||||
1
|
Tissue
|
1
|
|||
2
|
Gelas kumur berisi air matang hangat
|
1
|
|||
3
|
Sikat gigi dan pastanya
|
2
|
|||
4
|
Sarung tangan bersih
|
1
|
|||
5
|
Bengkok
|
1
|
|||
6
|
Perlak dan alasnya/handuk kecil
|
1
|
|||
B
|
Tahap Pra Interaksi
|
||||
1
|
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
|
1
|
|||
2
|
Mencuci tangan
|
1
|
|||
3
|
Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
|
1
|
|||
C
|
Tahap Orientasi
|
||||
1
|
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
|
1
|
|||
2
|
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
|
1
|
|||
3
|
Menayakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
|
1
|
|||
D
|
Tahap Kerja
|
||||
1
|
Menjaga privacy
|
1
|
|||
2
|
Memasang perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien
|
2
|
|||
3
|
Memakai sarung tangan
|
2
|
|||
4
|
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
|
3
|
|||
5
|
Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
|
3
|
|||
6
|
Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan
dalam
|
6
|
|||
7
|
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
|
3
|
|||
8
|
Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan,
samping dan dalam
|
6
|
|||
9
|
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
|
3
|
|||
10
|
Mengeringkan bibir menggunakan tissue
|
2
|
|||
11
|
Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
|
1
|
|||
E
|
Tahap Terminasi
|
||||
1
|
Mengevaluasi hasil tindakan
|
1
|
|||
2
|
Berpamitan dengan pasien
|
1
|
|||
3
|
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
|
1
|
|||
4
|
Mencuci tangan
|
1
|
|||
5
|
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
|
1
|
|||
TOTAL
|
50
|
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Mulut adalah suatu
rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Atap membran yang tertutup mulut
disebut langit-langit mulut. Terdapat batasan-batasan mulut dan rongga mulut.
Perawatan mulut sangat dianjurkan bagi klien supaya tidak terjangkit penyakit
yang berbahaya. Memiliki gigi yang awet sehat tentunya juga
membuat anda mampu menikmati hidup sampai tua nanti. sikatlah gigi anda secara
teratur supaya terhindar dari aneka infeksi pernafasan, mulai dari paru-paru
kronis, sampai radang paru-paru. Fakta menunjukkan bahwa mereka yang menderita
penyakit pernafasan ternyata kondisi giginya buruk dan tidak sehat.
3.2 SARAN
Dari tugas makalah tersebut, banyak
hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan
sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita
mengenai bagaimana merawat mulut dan gigi yang benar dan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment