Sunday, April 7, 2013



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Pentingnya perawatan gigi dan mulut serta menjaga kebersihannya karena mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan munuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa yang dapat dilihat dalam mulut. Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Salah satu factor yang dapat erusak gigi adalah makanan dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi dan dad pula yang merusakn gigi.

Perawat bekerja dengan bervariasi klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau harus belajar teknik hygiene yang sesuai. Tanggung jawab perawat pada hygiene mulut adalah pemeliharaan dan pencegahan. Perawat juga membantu klien mempertahankan hygiene mulut yang baik dengan mengajarkan teknik yang benar atau dengan menampilkan hygiene secara actual pada klien lemah atau cacat
1.2       Rumusan masalah
1. Bagaimana anatomi mulut  beserta fisiologi?
2. Bagaimana manfaat dalam perawatan mulut ?
3. Apa tujuan dan prosedur perawatan mulut ?
1.3       Tujuan masalah
1. Mengetahui bentuk anatomi mulut beserta fisiologi.
2. Mengetahui manfaat dalam perawatan mulut
3. Mengetahui tujuan dan prosedur dalam perawatan mulut






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI MULUT
2.1.1 MULUT
      Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Pintu masuk kesaluran pencernaan, mulut dilapisi dengan selaput lender. Atap membrane yang tertutup disebut langit-langit mulut. Atap membran yang tertutup mulut disebut langit-langit mulut. Bagian depan terdiri dari bagian tulang yang disebut langit-langit keras, dengan bagian belakang berdaging disebut langit-langit lunak. Langit-langit keras membagi mulut dan saluran hidung atas. Langit-langit lunak membentuk tirai antara mulut dan tenggorokan, atau faring, ke belakang. Langit-langit lunak berisi anak lidah, daging menjuntai di bagian belakang mulut. Amandel terletak di kedua sisi uvula dan pilar kembar terlihat seperti memegang pembukaan ke tekak.
Bibir yang ditutupi dengan kulit di bagian luar dan dengan selaput lendir licin di bagian dalam mulut. Otot bibir utama, disebut orbicularis oris, memungkinkan untuk mobilitas bibir. Warna kemerahan pada bibir berasal dari pembuluh darah yang mendasarinya. Bagian bagian dalam kedua bibir terhubung ke gusi.
v Bagian-bagian dalam mulut :
                     1.         Gigi (dens)
                     2.         Lidah (Lingua) : kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk : * Sebagai indera pengecap
* Mengaduk makanan di dalam rongga mulut
* Membantu proses penelanan
* Membantu membersihkan mulut
* Membantu bersuara/berbicara
                     3.          Ludah (saliva), dihasilkan oleh kelenjar ludah.


v Batas-batas mulut dan yang berhubungan dengan mulut
Ada 4 perbatasan mulut (kavum oris), yaitu :
1.      Perbatasan anterior : bibir.
2.      Perbatasan posterior : arkus anterior.
3.      Perbatasan superior : palatum durum & palatum mole.
4.      Perbatasan inferior : dasar mulut.
§  Batas-Batas Rongga Mulut
1.    Dinding kanan dan kiri
Dinding kanan dan kiri rongga mulut dibentuk oleh mukosa pipi. Mukosa pipi terdiri dari tiga lapis, dari dalam ke luar adalah :
a.      Mukosa pipi
Merupakan lapisan epitel dengan bentuk sel skuamosa (sisik), dii sepanjang pipi sebelah dalam melebar ke depan hingga bibir dalam atas dan bawah. Fungsi mukosa adalah merupakan barier (pelindung), sebagai bagian dari sistim imun non spesifik agar mikroba atau faktor penjejas tidak masuk ke dalam tubuh. Di dekat gigi geraham kanan atas, terdapat muara kelenjar ludah parotis.
b.      Otot pipi
Otot pipi merupakan otot yang menjadi bagian dari otot muka, berfungsi terutama untuk membuka dan menutup mulut, dalam menjalankan fungsinya sebagai fungsi pengunyahan. Otot-otot melekat di tulang rahang atas (maksila), rahang bawah (mandibula) serta tulang-tulang di sekitar rongga mulut.
c.       Kulit.
Merupakan struktur terluar dari pipi, dengan struktur dan fungsi seperti fungsi kulit pada umumnya.
2.      Dasar rongga mulut
Dasar rongga mulut dibentuk oleh lidah dan mukosa dasar mulut. Mukosa dasar mulut juga terdiri dari beberapa lapisan yang dibentuk oleh lapisan mukosa dan otot-otot dasar mulut serta kulit di bagian luarnya. Pada mukosa dasar mulut di bawah lidah terdapat muara-muara kelenjar ludah mayor sublingual dan kelenjar ludah minor, yaitu di sekitar frenulum linguae, di sisi kanan dan kiri.

3.      Atap
Atap rongga mulut dibentuk oleh palatum. Palatum ini akan memisahkan rongga mulut dari rongga hidung. Pada bagian depan, palatum ini keras karena terbentuk dari tulang dan dilapisi mukosa, bagian ini disebut palatum durum. Sedangkan bagian belakang lunak karena tidak dibentuk oleh tulang. Bagian yang lunak ini disebut sebagai palatum molle. Palatum molle yang lunak ini dapat bergerak dan berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke rongga hidung.
4.      Bibir (Labia oris)
Bibir merupakan bagian paling luar dari rongga mulut, merupakan pintu masuk ke dalam tubuh sebelum menuju ke organ-organ sistem pencernaan makanan. Bibir tersusun dari otot orbiculars oris, yang ditutup oleh kulit, di sisi luar dan ditutup membrane mukosa di sisi dalamnya.
5.      Jaringan Rongga Mulut
Dalam rongga mulut,terdapat beberapa jaringan yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :
a.      Jaringan Keras (rahang atas, rahang bawah, dan gigi).
b.      Jaringan Lunak (gusi, lidah, mukosa pipi, mukosa bibir, mukosa lidah, mukosa palatum, dan jaringan dasar lidah).
2.1.2 FISIOLOGI
Rongga mulut diciptakan dengan segenap organ di dalamnya, dengan susunan (komponen dan arsitektur) yang sedemikian ideal sehingga mampu memerankan berbagai fungsi. Dibanding organ lain yang hanya memerankan fungsi tertentu, rongga mulut memerankan setidaknya 4 fungsi sekaligus yaitu :
·         Mastikasi : memerankan fungsi pengunyahan makanan sebagai bagian dari sistem pencernaan.
·         Fungsi sensor inderawi untuk membedakan rasa bahan makanan yang masuk ke rongga mulut. Fungsi ini masih berintegrasi dengan pengunyahan.
·         Artikulasi : memerankan fungsi pengucapan/fonasi sebagai sub bagian dari komunikasi verbal. Gigi, lidah, bibir, otot mulut dan palatum memerankan fungsi penghasil vokal dan konsonan bilabial, labiodental, lingupalatal dan sebagainya.
·         Estetika : Mendukung konsep keindahan visual yang mensyaratkan adanya harmoni anatomis ukuran-ukuran fisik wajah. Salah satu komponen adalah susunan gigi yang rapi, secara individual maupun dalam dimensi sepalometri.
Rongga mulut adalah sebuah ruangan yang dimulai dari bibir sampai perbatasan antara rongga mulut dan faring. Dalam bahasa anatomi rongga mulut disebut sebagai cavum oris. Rongga mulut terdiri dari 2 ruang yaitu vestibulum dan cavum oris proprium.
·         Vestibulum
Vestibulum merupakan uangan yang dibatasi antara pipi bagian dalam dengan permukaan bukal gigi, gingva permukaan bukal dan labial, melingkar dari rongga kiri, depan dan kanan.
·         Covum oris proprium
Ruang dalam rongga mulut, yang dibatasi antara permukaan palatal gigi, lengkung alveolus, dasar mulut dan palatum durum hingga palatum molle.
2.2 MANFAAT DALAM PERAWATAN MULUT
http://artikelkesehatanwanita.com/wp-content/uploads/2012/08/manfaat-perawatan-gigi1.jpg
Manfaat Perawatan Mulut & Gigi Secara Rutin bisa sangat dirasakan setiap saat. Memiliki gigi yang awet sehat tentunya juga membuat anda mampu menikmati hidup sampai tua nanti. Anda mungkin juga belum mengetahui bahwa perawatan yang teratur pada gigi anda ternyata juga mampu mencegah penyakit paru-paru, peradangan yang timbul pada jaringan pendukung gigi, sampai serangan jantung koroner. Sebuah penelitian menemukan bahwa gigi yang sehat berkontribusi pada sehatnya sistem pernafasan. Jadi, sikatlah gigi anda secara teratur supaya terhindar dari aneka infeksi pernafasan, mulai dari paru-paru kronis, sampai radang paru-paru. Fakta menunjukkan bahwa mereka yang menderita penyakit pernafasan ternyata kondisi giginya buruk dan tidak sehat. Hal ini membuktikan bahwa patogen yang muncul pada gigi tidak sehat ternyata memicu berkembangnya sakit pada pernafasan. Penelitian masih terus dilakukan terhadap hal ini sampai sekarang.
2.3 TUJUAN DAN PROSEDUR PERAWATAN MULUT
1.      Pengertian
Merawat gigi dan mulut merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat.
2.      Tujuan
1.         Mencegah infeksi gigi dan gusi
2.         Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
3.      Alat dan Bahan
1.      Handuk dan kain pengalas
2.      Gelas kumur berisi :
-          Air masak / NaCI
-          Obat kumur
-          Borax glycerin
3.      Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kassa
4.      Kapas lidi
5.      Bengkok
6.      Kain kassa
7.      Pinset atau arteri klem
8.      Sikat gigi dan pasta gigi
Prosedur Cara Tindakan Merawat Gigi dan Mulut

4.      Prosedur Kerja Tindakan Merawat Gigi dan Mulut
a.    Untuk Pasien tidak sadar
1.      Jelaskan prosedur pada pasien walaupun pasien tidak sadar
2.      Cuci tangan
3.      Atur  posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
4.      Ambil pinset dan bungkus dengan kain kassa yang di basahi air hangat/masak
5.      Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut
6.      Lalukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, dan lidah
7.      Keringkan dengan kassa steril yang kering
8.      Setelah bersih oleskan borax gliserin
9.      Cucu tangan setelah prosedur selesai dilakukan

b.    Untuk pasien sadar tetapi tidak mampu melakukan sendiri
1.      Jelaskan prosedur pada pasien
2.      Cuci tangan
3.      Atur posisi pasien/li>
4.      Pasang handuk dibawah dagu
5.      Ambil pinset dan bungkus dengan kain kassa yang dibasahi air hangat/masak
6.      Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai gusi, gigi, dan lidah. Lalu bilas dengan larutan NaCI
7.      Setelah bersih, oleskan Borax Gliserin
8.      Untuk perawatan gigi, lakukan penyikatan dengangerakan naik-turun
9.      Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
c.    Evaluasi
1.      Melihat kembali perkembangan kesembuhan klien
2.      Hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam beberapa hari
3.      Pembersihan yang berulang-ulang harus sering kali dilakukan.
4.      Perawat mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi selama evaluasi























Perawat Oral Hygiene Tanpa Sikat Gigi
ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI






STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGERTIAN
Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kassa atau kapas
TUJUAN
Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
Melaksanakan kebersihan perorangan
KEBIJAKAN
Pada pasien yang tidak dapat menggunakan sikat gigi, stomatitis berat, pada penyakit darah tertentu
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
Handuk
Gelas kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
Kom kecil berisi boraks glycerin/gentian violet
Bak steril berisi kapas lidi, deppers, pinset chirurgis atau arteri klem, sudip lidah yang dibungkus kassa
Sarung tangan bersih
Bengkok
Perlak dan pengalas



PROSEDUR PELAKSANAAN















PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Memasang alas dan handuk di bawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
Membasahi deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi dan  gigi luar hingga bersih
Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Tahap Pra Interaksi
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Memasang alas dan handuk di bawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
PROSEDUR PELAKSANAAN
Membasahi deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9 % menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi dan  gigi luar hingga bersih
Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
Merapikan pasien
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan










PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE TANPA SIKAT GIGI

No
ASPEK YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
0
1
2
A
ALAT




1
Handuk
1



2
Gelas kumur berisi air matang/air garam/NaCl 0,9%
2



3
Kom kecil berisi boraks gliserin/gentian violet
2



4
Bak steril berisi kapas lidi, deppers, pinset chirurgis atau arteri klem, sudip lidah yang dibungkus kassa
3



5
Sarung tangan bersih
1



6
Bengkok
1



7
Perlak dan alas
1



B
Tahap Pra Interaksi




1
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
1



2
Mencuci tangan
1



3
Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
1



C
Tahap Orientasi




1
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
1



2
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
2



3
Menayakan persetujuan atau kesiapan klien
1



D
Tahap Kerja




1
Menjaga privacy pasien
2



2
Memasang alat dan handuk dibawah dagu pasien
2



3
Memakai sarung tangan
2



4
Membasahi deppers dengan air masak/air garam/NaCl 0,9% menggunakan pinset chirurgis atau arteri klem
3



5
Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah dibungkus kassa
5



6
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding gusi gigi, dan gigi luar
15



7
Mengolesi bibir dengan boraks, bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet menggunakan lidi kapas
6



8
Merapikan pasien
1



E
Tahap Terminasi




1
Mengevaluasi hasil tindakan
1



2
Berpamitan dengan pasien
1



3
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
1



4
Mencuci tangan
1



5
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
1




TOTAL
50















Perawat Oral Hygiene dengan Sikat Gigi
ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI






STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGERTIAN
Membersihkan rongga mulut dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi
TUJUAN
Mencegah infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
Melaksanakan kebersihan perorangan
KEBIJAKAN
Pasien sadar yang memerlukan bantuan menggosok gigi
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
Tissue
Gelas kumur berisi air matang hangat
Sikat gigi dan pastanya
Sarung tangan bersih
Bengkok
Perlak dan alasnya / handuk kecil



PROSEDUR PELAKSANAAN













PROSEDUR PELAKSANAAN
Tahap Pra Interaksi
Melakukan pengecekan program terapi
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien
Tahap Orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
Tahap Kerja
Menjaga privacy
Memasang perlak dan alasnya / handuk dibawah dagu pasien
Memakai sarung tangan
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
Mengeringkan bibir menggunakan tissue
Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan








PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN ORAL HYGIENE DENGAN SIKAT GIGI

No
ASPEK YANG DINILAI
BOBOT
NILAI
0
1
2
A
ALAT




1
Tissue
1



2
Gelas kumur berisi air matang hangat
1



3
Sikat gigi dan pastanya
2



4
Sarung tangan bersih
1



5
Bengkok
1



6
Perlak dan alasnya/handuk kecil
1



B
Tahap Pra Interaksi




1
Melakukan verifikasi program pengobatan klien
1



2
Mencuci tangan
1



3
Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
1



C
Tahap Orientasi




1
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
1



2
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
1



3
Menayakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
1



D
Tahap Kerja




1
Menjaga privacy
1



2
Memasang perlak dan alasnya/handuk dibawah dagu pasien
2



3
Memakai sarung tangan
2



4
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
3



5
Membantu menyiapkan sikat gigi dan pastanya
3



6
Membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
6



7
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
3



8
Mengulangi membantu pasien menyikat gigi bagian depan, samping dan dalam
6



9
Membantu pasien untuk berkumur sambil menyiapkan bengkok
3



10
Mengeringkan bibir menggunakan tissue
2



11
Merapikan pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin
1



E
Tahap Terminasi




1
Mengevaluasi hasil tindakan
1



2
Berpamitan dengan pasien
1



3
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
1



4
Mencuci tangan
1



5
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
1




TOTAL
50









BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Atap membran yang tertutup mulut disebut langit-langit mulut. Terdapat batasan-batasan mulut dan rongga mulut. Perawatan mulut sangat dianjurkan bagi klien supaya tidak terjangkit penyakit yang berbahaya. Memiliki gigi yang awet sehat tentunya juga membuat anda mampu menikmati hidup sampai tua nanti. sikatlah gigi anda secara teratur supaya terhindar dari aneka infeksi pernafasan, mulai dari paru-paru kronis, sampai radang paru-paru. Fakta menunjukkan bahwa mereka yang menderita penyakit pernafasan ternyata kondisi giginya buruk dan tidak sehat.

3.2  SARAN
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai bagaimana merawat mulut dan gigi yang benar dan baik.














DAFTAR PUSTAKA









No comments:

Post a Comment